Enam tahun lalu, Hari Jumat (juga), 13 Agustus (juga)
Pagi harinya, saya datang ke sekolah dengan senyum super bahagia. Semua jerih payah saya terbayar dan apa yang saya inginkan, tercapai hari itu. Saya lulus SPMB dan datang ke sekolah untuk dengan bahagianya membagikan kabar itu ke orang-orang yang bertanya. Dan semua yang sudah saya rencanakan beberapa bulan terakhir, akan terjadi hari itu. "This is the Day"
Siangnya, kita berjalan menyusur trotoar seolah tidak peduli dengan hiruk-pikuk kota dan berisiknya keadaan di sekitar. Entah memang tak peduli karena memang merasa aku dan kamu adalah hal terpenting di hati masing-masing, atau berusaha mencerna setiap kata yang didengar dan mengeluarkan kata yang diucapkan dengan hati-hati agar tidak menyakiti perasaan satu sama lain.
Malamnya, seolah hari itu saya tidak punya alasan untuk komplain atau marah dengan Tuhan meski Ia punya rencananya sendiri.
Hari ini, Jumat, 13 Agustus, enam tahun kemudian
Saya masih berada di kota yang sama, terus maju demi meraih apa yang menjadi mimpi, pemikiran yang berbeda, kedewasaan yang berubah
Tapi siapa yang sangka jika ternyata, meski enam tahun berlalu, hati ini masih bertanya-tanya, "Bagaimana seandainya waktu itu...., Kalau saja saat itu...."
Dan mencari dimana kamu saat ini?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
you know what? I think you should write a book/story about him. Who knows, you might feel relieve after taht.
alreadyyyyyy... personal consumption only :))
tumben tulisanlo kali ini bgs bie..rada2 puitis gtu #mintadibunuh #diacunginsetrika
gue jd pengen nulis yg galau2 nih :D
@dee: kok gue baca lagi, tulisan ini.. 4l4y ya? :))
@ste: eaaaa Anda memasuki Waktu Indonesia bagian Galau =))
Post a Comment