Harusnya waktu itu saya sudah berpikir dulu. Pulang kantor dengan armada taksi tertentu pada hari Jumat menjelang jam 10 malam sehabis hujan sorenya adalah 'haram' hukumnya. Kalau masih nekat atau berani iseng coba-coba, silakan saja. Pasti nanti rata-rata dari kita akan end up berdiri dari tampang "semangat usaha-pasrah-semangat usaha-nyerah-bete-menggerutu-semangat usaha-terserah" di pinggir jalan.
Seperti yang saya alami Jumat lalu. Baru keluar dari kantor sekitar jam 10 malam. Begitu sampai di jalanan depan kantor, sudah serenceng orang berdiri antri menunggu taksi yang mau angkut penumpang. Iya, orangnya banyak, taksinya juga banyak, tapi kebanyakan dari si taksi gak mau berhenti karena jalanan di 'pinggiran' Jakarta macet dan itu sudah menjelang jam pergantian shift driver.
Gak usah yang harus naik armada taksi tertentu, yang mau pulang pakai taksi mana aja pun susah banget dapetnya.
Empat puluh lima menit menunggu, taksi gak ada juga yang mau berhenti (otak sudah kepikiran mau angkat rok lalu hitchike saja sebenarnya :p). Mau pasang tampang memelas-menangis-mengharap-belas-kasihan-sopir-taksi juga percuma, lampu jalan gak cukup terang untuk mbuat tampang hopeless saya dilihat sopir taksi.
Waktu saya lagi bengong, tahu-tahu dari belakang ada suara berat yang bertanya;
Lelaki tak dikenal: "Mbak naik taksinya yang xxx ya?"
Saya: *tengok belakang* "Hehe.. iya mas" *balik badan ke arah depan*
Lelaki tak dikenal: (jeda agak lama) "Gak ada yang mau berhenti ni taksinya"
Saya: "Hehe.. iya mas. habis macet sih dimana-mana"
Saya berpikir "duhhh,, ini orang kekeuh banget sih mau ngomong. Err... tampilan sih professional look, tapi ini Jakarta gitu. Udah ah mas, ga usah berbasa basi soal taksi, makin sebal saya"
Ehh.. ternyata dia masih lanjut,
Lelaki tak dikenal: "Bulan lalu saya sampe sejam loh mbak nunggunya?"
Saya: "Oh.. hehe.. hoya mas? Iya, saya juga pasrah aja. Biarin aja nunggu sampe jam ganti shift kelar. Sampe jam sebelas, ya sampe jam sebelas deh."
Ampyuuunn ini orang, masih loh dia ngajak ngobrol entah siapa malem-malem begini. Okay, stay alert, stay alert, do not look him in the eye....
Tau-tau, paling semenit setelah kalimat terakhir saya keluar,
Lelaki tak dikenal: "Mbak saya duluan yaaaaa"
Saya: "Oh iya mas, silakan"
Saya nengok ke belakang dan tahunya, dia lari ke dalam armada taksi kendaraan mercedes benz yang baru saja diberhentiin.
Eeeeeeeeeehhhhhh Maaaaaassssssssssss.. loh loh loh??????!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
wakakakakakakakak.
emang penampilannya ga menggambarkan dia bisa naik silver bird?
*eh, sebut merek..
Post a Comment