Another Templates


Free shoutbox @ ShoutMix
0
comments

Sunday 14 November 2010

Seni Berdandan

Jumat siang sekembalinya dari lunch dengan anak-anak kantor, saya sudah sibuk sendiri di meja. Sibuk cek-cek terakhir email yang masuk, nambah stok business card, siapin barang apa aja yang harus dibawa ke meeting sorenya dan berdandan.

Iya, dandan. Mau ga mau, saya harus dandan. Bukan karna apa-apa, bukan untuk suatu yang berlebihan. Mau ga mau saya harus berdandan karena di meeting nanti akan ketemu banyak orang baru. Mau ga mau saya harus tampil enak dilihat, representatif untuk klien dan saya sendiri sebagai konsultan. Analoginya, jangankan mau berdiskusi, ngobrol satu arah saja mungkin orang sudah malas kalau lawan bicaranya tidak enak dilihat.

Sambil terus-terusan berpikir bahwa dandannya cukup tipis saja, saya terus mengeluarkan segala peralatan perang dari make up kit. bedak, eye liner, eye shadow dan terakhir, blush on. Begitu blush on selesai diapplied, kok muka saya jadi kayak topeng?

Saya tanya temen kerja yang duduk di depan saya, kebetulan dia lelaki, saya pikir dia bisa memberikan penilaian objektif soal dandanan wanita. "eh, muka gue gimana? kemerahan? terlalu putih ga?", yang dia jawab dg agak ragu, "errr.. iya sih, aga terlalu putih"

Oke, hapus blush on dan bedaknya sedikit. Pake apa ya? Nah ini jeleknya saya. Untuk banyak hal, saya tipe orangnya tidak mau repot. Lakukan hampir sebagian besar hal dengan apa yang bisa didapat dalam waktu cepat, dan terkadang tanpa pikir panjang.

Akhirnya, dengan cepat saya hapus blush on dan bedak di pipi, hidung dan jidat pake telapak tangan. Awalnya pelan, karena si bedak tampaknya ga ilang-ilang juga, lama-lama pipi saya agak saya pukul-pukul. Karena saya sebal bedaknya kayaknya masih gak hilang juga, akhirnya saya pukul-pukul muka saya makin kenceng. Lama-lama emang sakit sih. Tapi yah demi bedak ilang dan muka saya gak kayak ondel-ondel? pikir saya.

Denger suara tamparan, teman saya yang duduk di seberang langsung nengok dan bilang "Ya oloh.. loe pake brush dong ngapus bedaknya! masa' muka ditampar-tampar gitu???"

Errr... oke... karena omongan ini keluar dari cowok yang sangat lelaki, saya makin sadar, IQ saya emang paling rendah kalo urusan make-up *__*
 

Copyright © 2010 Fiction of Truth | Blogger Templates by Splashy Templates | Free PSD Design by Amuki