Another Templates


Free shoutbox @ ShoutMix

Saturday, 23 January 2010

Dilema Automatic Door Gedung Kantor

Jumat pagi, saya pikir lalu lintas akan sangat bersahabat pagi ini. Sesuai janji, untuk menghadiri suatu peresmian di kantor klien di Tanjung Priok jam 09.30, saya akan sampai di kantor di Sudirman jam 08.15, lalu cabut 15 menit kemudian ke arah Wijaya untuk menjemput teman kantor yang sudah menunggu disana. Sampai di Wijaya Jam 9 kurang, lalu kita semua cabut ke Tanjung Priok dan sampai disana tepat waktu.

Okay, kita pergi saja dari rumah jam 7 pagi, teng!

Sampai di Kalimalang, baru 1/4 jalan, maigat! maceeettttt! pengendara motor banyak skali! bottleneck! tidaaaakkkkk....!!!!! Kalimalang, kalo sudah bottleneck begini,,,, jangan sedih...bisa butuh 2 jam untuk keluar dari kemacetan yang panjangnya sampai 1,5 km. Antrean kendaraan keluar dari Padang Arafah di waktu musim haji? saya jamin pasti kalah cadas ama kondisi Kalimalang waktu bottleneck.

Betul saja, 45 menit saya disana, baru 500 meter kurang mobil angkotnya bergerak. Sial, sudah jam 8 aja! Shoot, kalo begini caranya mau ga mau saya harus jalan. Sakseslah, akhirnya saya jalan diantara jalanan becek dari Universitas Borobudur sampai ke Cipinang Indah dengan gaya jalan-cepat-super-kebut sambil melototin pengendara motor yang masih nyoba nyelak wilayah jalan saya. Dari Cipinang Indah, saya baru naik angkot lagi.

Jam 08.45 saya baru mau sampai di komdak. Di jalan saya sudah deg-degan setengah mati. Tampang saya di bus Patas pasti sudah kayak kambing mau lari dari upacara kurban waktu Idul Adha. Dari Komdak langsung cegat taksi langsung kebuuut ke gedung kantor diiringi rentetan telepon dari si Bos yang sudah siap menghajar dari Wijaya sana. Begitu sampe di gedung kantor, terjadi jugalah musibah itu...

Sampai di Gedung kantor, saya langsung suruh taksi untuk ke lobi dan tunggu saya di pinggir lobi. Keluar taksi saya langsung lari ke dalam lobi. Tahu kan, kalo yang namanya gedung perkantoran pasti punya pintu yang disebut pintu otomatis yang butuh sensor dan jeda waktu beberapa detik setelah si sensor ngedetect keberadaan makhluk di depannya untuk membuka?

Dan tahu kan yang namanya kalo orang buru-buru pasti lari kayak ngejer kambing yang kabur dari acara kurban? Ya itu dia yang terjadi sama saya kemarin, kecepatan lari saya ternyata tidak sinkron dengan kecepatan si sensor pintu untuk menyuruh pintunya membuka. Dengan penuh semangat 45 saya lari keluar taksi ke arah pintu lobi dan... BRAAAAAAAKKKKKKK!!!!!!!!! saya sukses menabrak pintu gedung kantor yang belum terbuka. Begitu kepala saya kejedut pintu, otomatis saya mundur dan pintu dengan manisnya baru terbuka.

Tidak peduli, saya langsung ngibrit lari ke arah lift melewati "gerbang" detektor diiringi senyum mesem-mesem 4 satpam di lobi, "Weits, hati-hati mba..."

"Bodooooooo............. saya sudah hampir dilempar tombak sama bos dari Wijaya karna sudah telat paraaahhhh!!!!!!!"


1 comments:

Floresiana Yasmin said...

Huahahahauhahahahhaaaahuhahahhahahahahahhahahhhahhhaaaaahahahahuahhahahahahhahahahahahauhauhahahuahuhuahahhahaehahahahhahahauahahahhauhauhahahuahahahahuhahahhuhuhahauhauhauhuhahahahhahahahauahauhhauahuhauhuahuhhhauauuahahahahhauuuahhahahahauaahssakdj oeijnpre no,omye.m doi bf4059(*&$ bo3089$)(* b3aop4-0m,n_*(M )94 90 9m;osm)(*$)(*B$() b943q90&(*&$B _@o ibmp4q30nppon5i40w582+)(/,

 

Copyright © 2010 Fiction of Truth | Blogger Templates by Splashy Templates | Free PSD Design by Amuki