antara konsistensi dan hiburan kepada teman

Seharian ini tiba-tiba aja gw kepikiran. dipikir-pikir, temen-temen gw pada suka ga konsisten nih. hihihihi... khususnya di bagian ngehibur temennya sendiri, dalam hal ini, untuk gampangnya, gw ambil aja contohnya gw sendiri.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

waktu gw lagi ngalamin yang bagus-bagusnya sama satu orang, yang ngebikin gw ngerasa kalopun saat itu bumi kebelah jadi 81 bagian dengan potongan yang asimetris acakadut juga ga masalah, temen-temen gw pasti pada banyak yang ngomong gini:

- ebi, inget biii...dia itu bla...bla...bla....
- ebi, dia kan bla...bla...bla....
- haduh bi...namanya kok gak ganti-ganti ya dari jaman kuda troy?
- ah bi, itu mah bisa-bisanya dia aja supaya lo seneng.
- yahh...namanya juga cowo. semuanya juga gitu.
- ampun deh bi...masih ya lo ya?
- bi, lo tuh ga sadar-sadar juga ya?
- usaha lo masih blum kelar juga bi?
- bi, tapi tetep ya inget, lo ke kanan dia ke kiri, lo ke barat belum tentu juga dia ke timur, kali ke tenggara.

daaannn berbagai respon sadis lainnya sampe gw mungkin gak heran kalo sampe ada yang ngeboong dengan bilang si orang ini jempol kakinya mata ikan, demi supaya gw ga punya harapan apa-apa.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

tapi lain ceritanya begitu gw keluarin satu kalimat sakti:

"bok, gw liat dia pake cincin di jari kirinya..."

semua respon yang gw terima sama. ga peduli siapa yang ngerespon. mo cewe, mo cowo. mo masih anak-anak, mo orang dewasa, responnya cuman satu:

"ah, cincinnya juga paling buat gitu-gitu doang. masih bisa dicopot toh? tenang aja bi,,, cuma cincin doang..."

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

setelah gw pikir-pikir kok ga ada ya yang ngerespon kayak yang kalo gw lagi seneng itu ya? padahal tokoh yang gw ceritain kan sama.

setelah gw pikir-pikir lagi, itulah baiknya yang namanya temen. mana ada temen yang mau liat temennya sedih. ya toh?

lagian, siapa yang mo nanggung kalo tau-tau temennya bunuh diri gara-gara dapet respon:

"tuh kan, apa gw bilang? lo emang ga dianggep apa-apa lagi sama dia!"

jlebbbbbbb!!!!!